Dalam rangka mewujudkan
proses pembelajaran yang lebih interaktif, kreatif, menyenangkan dan memacu
peserta didik agar berpartisipasi aktif, maka penggunaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) alangkah baiknya diterapkan di kelas. Adanya perangkat
berbasis TIK dapat menarik minat siswa serta turut memberikan kesempatan agar
siswa mengembangkan ide-ide, kreativitas dan kemandirian dalam mata pelajaran
tersebut.
Dalam Permendikbud
No.65 tahun 2013 disebutkan bahwa salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan
adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sepanjang hayat. Hal ini berarti, penggunaan TIK dalam proses
pembelajaran akan memberikan andil besar bagi peserta didik. Guru sebagai
fasilitator akan lebih terbantu untuk menyelami kondisi siswa secara
menyeluruh, termasuk kesulitan yang mungkin dialami siswa dalam menyerap proses
pembelajaran.
![]() |
Membaca software modul untuk guru bisa dilakukan di laptop, tablet atau netbook. Praktis. |
Kemajuan teknologi
menuntut para pendidik untuk lebih mengembangkan inovasi dalam pembelajaran
agar murid memberikan perhatian pada penjelasan guru dan tertarik
mengeksplorasi lebih lanjut tentang materi pelajaran yang disampaikan gurunya.
Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran diantaranya adalah penyampaian media
pembelajaran melalui microsoft powerpoint, video dan macromedia flash. Adanya
penggunaan video tutorial tentang bahan ajar juga dapat digunakan guna menarik
minat siswa agar menjadi siswa yang aktif.
![]() |
tema layanan "Kesehatan Reproduksi" untuk remaja usia SMA, ditayangkan dengan macromedia flash |
Pembelajaran berbasis
TIK memiliki banyak kelebihan. Seperti penggunaan waktu yang lebih efektif dan
materi pelajaran akan lebih menarik. Sebagai guru, saya berusaha mendesain
proses pembelajaran di sekolah dengan memanfaatkan pengembangan TIK dari segi
media pembelajaran sampai melibatkan siswa untuk aktif ikut serta menggunakan
kemampuan di bdiang TIK yang dimilikinya.
Berikut ini adalah
cara-cara yang saya tempuh dalam memanfaatkan TIK dalam kegiatan layanan BK dan
pengembangan diri:
1.Memanfaatkan LCD
proyektor dan laptop untuk menyampaikan materi layanan BK
![]() |
materi dibuat memakai power point |
![]() |
Saya saat memberi materi "Komunikasi yang Efektif" di SMAN 1 Bantul |
Ketika memberikan
layanan BK klasikal atau tatap muka di kelas, saya menampilkan isi materi
layanan melalui media power point atau macromedia flash. Seringkali saya
menyelipkan video-video motivasi maupun renungan di tengah proses pembelajaran
agar siswa lebih mampu meresapi makna yang terkandung dalam tema yang disampaikan.
Sebagai contoh, saat tema tentang “Memahami Potensi Diri”, saya memutar klip
video berdurasi singkat mengenai bagaimana para atlit-altit penyandang cacat
mampu memiliki prestasi di bidang olahraga.
Siswa akan dimintai
pendapatnya usai melihat tayangan tersebut.
![]() |
video klip yang menampilkan tentang atlit penyandang disabilitas |
2. Saat mendapat jam
masuk kelas jam terakhir, biasanya siswa sudah lelah dan jenuh. Saat itulah ice
breaking atau penyegaran dibutuhkan untuk menghidupkan kembali suasana. Ice
breaking juga bisa diberikan lewat media laptop dan LCD. Contohnya adalah ice
breaking berupa “games tipuan mata”, siswa diminta secara cepat menyebutkan
warna kata, bukan membaca kata . Hasilnya? Banyak siswa yang terkecoh :D dan
mereka ‘berlomba-lomba’ untuk berkonsentrasi agar bisa menjawab dengan benar
:-D
![]() |
ice breaking atau penyegaran, dibuat melalui power point dan ditayangkan dengan LCD |
Ada juga gambar ‘tiga
dimensi’ yang saya tampilkan. Siswa diminta menebak “gambar apakah itu?”
![]() |
gambar yang membuat siswa tertarik memperhatikan |
3. Menggunakan perekam video (memakai ponsel
atau kamera digital) untuk layanan konseling dengan teknik self-modelling. Hasil rekaman dipindah di laptop dan
diperlihatkan ke siswa yang bersangkutan. Penggunaan laptop plus audio juga
bisa digunakan saat memberikan layanan konseling dengan teknik desentisasi
sistematis atau relaksasi, berupa musik-musik instrumental yang membantu siswa
rileks.
4. Optimalisasi TIK
juga saya gunakan untuk melakukan assesmen kebutuhan siswa. Mulai dari pembuatan
Rencana Program Layanan, menganalisis intrumen alat ungkap masalah, membuat
tabel permasalahan siswa, sosiometri, rancangan pembelajaran dan layanan BK,
hingga berbagai instrumen BK lainnya.
![]() |
Pembuatan sosiogram dan analisis sosiometri melalui Microsoft Word. |
5. Perencanaan untuk
memanfaatkan TIK dalam aktivitas kolaborasi siswa maupun media komunikasi siswa,
yaitu membuat media blog sebagai wahana untuk sharing tentang berbagai
permasalahan remaja. Nantinya siswa bisa mengirimkan opini maupun
permasalahannya via email agar lebih privasi dan saat ditayangkan di blog,
namanya bisa disamarkan :D
![]() |
Mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi saat pemberian layanan konseling di Kabupaten Ende, 2012 |
Penerapan pembelajaran
berbasis TIK tidak hanya bisa saya terapkan saat saya berada di sekolah-sekolah
yang sudah memiliki fasilitas LCD dan proyektor saja. Melainkan juga saat saya
masih mengajar di daerah tertinggal, yaitu di Ende, Flores tahun 2012. Sekolah
tidak memiliki fasilitas LCD dan proyektor di kelas. Sehingga saya menggunakan
laptop plus modem pribadi untuk memacu siswa menyimak tambahan materi dari
internet. Atau memutar video yang berkaitan dengan tema pembelajaran, tetapi
siswa melihatnya bergantian karena belum ada fasilitas LCD dan proyektor. Efeknya,
siswa menjadi lebih senang dan bersemangat saat menggali materi layanan atau
pelajaran.
DVD bisa diputar dan ditayangkan kepada siswa |
Bagi guru mata
pelajaran yang di sekolahnya sudah tersedia fasilitas LCD, guru bisa memberikan
tugas presentasi kelompok pada siswa. Presentasi dipaparkan lewat powerpoint. Mengingat
kemajuan teknologi yang menuntut tenaga pendidik mengembangkan inovasi
pembelajaran berbasis TIK, saya mengusulkan agar dinas pendidikan memfasilitasi
para guru lewat pelatihan. Selain itu, bisa juga dengan pemenuhan sarana berupa
komputer, LCD dan proyektor di sekolah yang belum memilikinya. Namun, yang
terpenting adalah keinginan dari para pendidik untuk menggunakan media
pembelajaran berbasis TIK. Apalagi, inovasi penggunaan TIK dalam proses
pembelajaran sangat diperlukan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2015 agar daya saing guru tidak kalah dengan masyarakat di ASEAN. Inovasi dalam pemanfaatan TIK menjelang MEA 2015, sangat
diperlukan untuk menaikan kualitas sumber daya manusia, pastinya semua
dilakukan agar para guru bisa bersaing dengan seluruh masyarakat di negara
ASEAN.
Untuk bapak dan ibu
guru, mari kita bersama-sama wujudkan Gerakan Indonesia Terdidik TIK
(IndiTIK), sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Djalaludin Pane
Foundation. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak para guru untuk memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membantu proses mengajar di
sekolah.
TIK emang penting banget sekarng ini dipakai dalam proses belajar karena bukan lagi pelengkap ya Mba, sudah jadi kebutuhan. Kalo ga diajarkan penggunaan yang bertanggungjawab takutnya malah banyak efek negatifnya..
BalasHapusyap kak.
Hapusperanan guru penting di situ...
karena guru menyampaikan materi dengan memanfaatkan TIK, berarti memberikan contoh pada siswa bahwa kemajuan TIK bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk hal2 positif.
Barusan pas baca warna saya terkecoh juga, Mbak. :D Aseem i. . .
BalasHapusdi sekolah anakku yang SD tiap kelasnya juga disediakan LD jadi bisa mendukung pembelajaran ya
BalasHapusKegiatan belajar jadi lebih menarik, ya :)
BalasHapus