![]() |
sumber foto : google image |
Jarang film Indonesia yang mengambil latar
belakang militer. Kalaupun ada, tetap aja genre-nya lebih ke drama percintaan.
Misalnya film Doea Tanda Cinta. Adapun film yang baru rilis belakangan ini Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon
juga bertemakan drama. Yups, awal membaca judulnya kami sempat mengira film ini
banyak dibumbui action. Oh, ternyata tidak.
![]() |
Film
ini bekisah tentang Pasukan Garuda, yaitu pasukan prajurit TNI, yang dikirim ke
Lebanon dengan misi menjaga perdamaian di Negara konflik ini. Jadi, bukan untuk
perang angkat senjata. Tokoh utamanya Kapten Satria (Rio Dewanto) menjadi salah
satu Danki atau Komandan Kompi dalam Pasukan Garuda. Ia memiliki tunangan
bernama Diah ( Revalina S. Temat) yang berprofesi sebagai dokter. Ayah Diah,
Letkol (Purn) Surya (Deddy Mizwar) sangat mendukung hubungan Diah dan Satria.
Sebaliknya, Ibu Diah, menentang hubungan mereka.
“Nikah sama tentara ngga bikin kamu hidup
bergelimang harta. Justru banyak resikonya,” begitu opini sang ibu.
Antara
Tugas dan Cinta
Suatu hari, Diah mempertanyakan kepastian
Satria menikahinya. Namun, di saat yang bersamaan Satria ditugaskan harus ke
Lebanon. Sebagai prajurit yang telah disumpah untuk menomorsatukan Negara,
Satria meminta keikhlasan Diah untuk menunggunya selama satu tahun.
Diah dilanda keraguan. “Satu tahun bisa
merubah segalanya. Banyak hal yang bisa terjadi.”
Saat hendak berpisah, terlihat keluarga dan
kekasih prajurit lainnya melepas kepergian orang yang disayanginya. Semua
berdoa agar mereka kembali dengan selamat. Ada Lettu Arga (Yama Carlos) sebagai
salah satu Danton, yang harus berpisah dengan sang istri yang tengah
mengandung. Ada juga seorang kowad yang dilarang tunangannya untuk pergi ke
Lebanon. Namun, wanita itu tetap pergi walaupun dengan resiko pernikahannya
batal. Ia memasrahkan segalanya di tangan Tuhan dan memilih melaksanakan
tugasnya.
Diah meyakinkan Satria tentang komitmen
kesetiaan mereka.
Saat
Kesetiaan dan Kepercayaan Diuji
Film ini didukung oleh akting para pemeran
yang bagus dan cocok sesuai perannya. Di
Lebanon, pasukan garuda berbaur dengan masyarakat. Selain membantu memelihara
perdamaian dengan segala aktivitasnya, mereka juga memberikan layanan
pengobatan dan terjun dalam pendidikan ke anak-anak SD. Di sinilah Satria kenal
dengan Rania (Jowy Qhoury) yang memiliki anak kecil bernama Salma (Hadijah
Lilu). Salam mengidap trauma psikis karena melihat kematian ayahnya saat
serangan bom melanda Lebanon. Sebagai Danki yang bertanggung jawab, Satria
berjanji membantu pendampingan terapi Salma hingga sembuh.
Sementara itu, di Indonesia istri Lettu Arga
sedang video call dengan suaminya.
Diah yang berada di situ ngga sengaja melihat latar video call Rania dan Satria sedang berbincang. Ini nih yang bikin Diah
baper dan cemburu maksimal. Apalagi sebagai Danki, Satria sibuk dan jarang ada
waktu untuk nelpon Diah. Terus Diah ngambek dan ngga ngasih Satria kesempatan
buat menjelaskan! Ya atuh teteh…masa gitu doang baper ? :-(
Munculnya
Orang Ketiga
Tokoh pengusaha muda yang kaya raya bernama
Andri (Baim Wong) hadir ngedeketin Diah. Ibu diah senang dan mendukung
kedekatan keduanya. Berbeda dengan Ayah Diah yang tetap meminta anaknya
menunggu Satria. Satria kecewa mengetahui kedekatan Diah dan Andri.
Di sisi lain, Rania mulai jatuh cinta dengan
Satria. Perlahan Satria juga menyayangi wanita itu. Namun, ia tetap menjaga
etika , nama baik dan sikapnya. Memang.
Saat seseorang berada di daerah terasing, segala perasaan yang tidak mungkin
pun bisa terjadi.
Ada yang menarik di sini. Digambarkan bahwa
seorang tentara yang dari luar terlihat kuat dan pemberani, tetapi di hatinya
memiliki kelembutan.
Misalnya saat Pratu Ujang nangis ngga bisa
pulang kampung saat lebaran lalu Serka Gulamo menghiburnya dengan lelucon lucu.
Terasa kan, jiwa korsa yang tinggi lewat empati pada anak buahnya. Atau saat
Lettu Arga menangis haru saat keluarganya mengabari via telepon bahwa istrinya
telah melahirkan di Indonesia.
Bahkan Kapten Satria yang lugas dan gagah itu
tidak ragu mengungkapkan perasaan hati yang sebenarnya. Ada saat-saat tertentu
yang membuatnya menitikkan air mata. Satria tegar banget. Sesedih apapun
hatinya karena cinta, tetap tidak melumpuhkan logikanya.
Bagian paling menyenangkan di film ini adalah
saat Pasukan Garuda kembali di Indonesia dan disambut keluarga mereka. Berasa rindu
banget, setahun ngga ketemu. Setahun itu, lama lho! Sementara itu, kowad yang
batal nikah akhirnya dapat pacar baru, seorang Danton.
Satu quote dari film ini, yang diucapkan oleh
Ayah Diah kepada Satria di akhir cerita:
Prajurit tidak akan menangis karena kematian. Dia cuma menderita karena penghianatan dan ketidaksetiaan. Ini bukan kegagalanmu atau kekalahanmu. Ini justru kemenangan terbesarmu. Dan bagi prajurit, pertempuran tidak akan pernah selesai sampai kita mati.
Film ini aku kasih rating 3 dari 5. Berikut trailernya.
Mantap :D
BalasHapus