![]() |
Curug Bidadari |
Hari Libur Maulid Nabi 2016, saya dan Kak
Irma mengisi waktu dengan jalan-jalan di seputar Bogor. Maunya sih keliling
Jayapura, tapi Doraemonnya ngga mau ngeluarin pintu ke mana saja hihihi. Sebelum
ke Pasar Ah Poong(postingan klik di sini), kami penasaran sama yang namanya Curug
Bidadari. Dari hasil googling, lokasi Air
Terjun (Curug) Bidadari masih di wilayah Sentul Bogor. Dari fotonya juga menakjubkan.
Kami mengandalkan peta di GPS. Rupaya jalan
menuju ke sana meliuk-liuk naik dan naik. Untung kami naik motor. Mana bisa
ngandelin naik angkot kecuali nyarter atau nunggu kami bikin trayek
Cibinong-Curug Bidadari dulu :-p
“Waaaaah ini jalannya makin ke atas makin
sepi ya. Mulus lagi. Good…good…biasanya
jalanan ke curug kan jelek. Tapi ini bagus,” puji Kak Irma.
Pujian yang hanya berlangsung lima
menit,pemirsa. Setelah itu dia menyesalinya :-p
Karena setelah memasuki gerbang Sentul
Paradise Park, kami disambut jalan yang cukup curam, penuh bebatuan kerikil
tajam dan tanpa dibalut aspal.
Nah lho, kena deh!
Ini baru kekecewaan pertama kami.
Sepanjang jalan berikutnya, banyak tarikan
pungli sukarela. Yaitu orang-orang yang berjaga sambil membawa karcis parkir
atau kardus untuk tempat menaruh uang. Ada lebih dari 5 orang lho. Lokasinya di mana?
“Lima menitan lagi Neng. Lurus terus…” jawab
bapak-bapak setelah menerima uang dua ribuan dari kami.
Saya harus berhati-hati mengendarai motor
kalau tidak mau terjerembab saat menuruni jalanan sebelum akhirnya kami tiba di
tempat parkir Curug Bidadari yang sesungguhnya.
Kami dikenai tarif tiket masuk Rp.40.000 per
orang plus parkir motor 5000. Jadi total 85 ribu.
![]() |
rame |
Rupanya, hari libur itu bikin objek wisata
ini hampir jadi lautan manusia. Cuacanya cukup panas, tetapi air terjunnya
serasa sejuk di kaki. Hanya ada satu air terjun di sana. Ada ornamen tangga dan
bebatuan yang dibuat untuk memperindah lokasi. Juga sarana kolam bermain untuk
anak-anak. Di tepian ada beberapa gazebo yang bisa digunakan pengunjung untuk
duduk santai. Memang tak seindah ekspektasi.
![]() |
kolam bermain |
Kami hanya sekitar setengah jam melihat-lihat
sambil merendam kaki di sana. Cuaca terlihat mendung dan kami mengantisipasi
segera beranjak dari situ.
Walaupun kecewa, Kak Irma tetap mau
foto.“Rugi kali lah nggak ambil foto!”
Lumayan lah ada foto ngobatin kecewa.
Setidaknya kami punya jawaban kalau sewaktu-waktu ada sanak saudara atau teman
yang bertanya “Gimana tuh Curug Bidadari? Recommended
nggak?”
Haha.
![]() |
Tarif masuknya bisa dibilang mahal karena ga
sesuai dengan kepuasan yang didapatkan. Mungkin ada baiknya pengelola juga
memberdayakan masyarakat sekitar supaya ngga marak pungutan liar alias pungli
di sini.
![]() |
Mahalnya tarif Curug Bidadari semestinya diimbangi dengan baiknya fasilitas
seperti perbaikan jalan menuju obyek wisata.
“Teh, ongkos parkirnya 5000,” pinta si tukang
parkir saat aku hendak menyalakan sepeda motor.
“Lho, kan tadi uang 85 ribu udah termasuk
parkir 5000 pak.” Protes Kak Irma.
“Itu kan parkir masuk area kantor, beda lagi
sama parkir di curugnya,” orang itu memberikan alasan yang entah benar atau
memang dibuat-buat.
Ya ampun, gerutu kami dalam hati. Pungli
lagi, pungli lagi….
45Ribu lumayan nihil banget
BalasHapusBagian air terjunnya bagus itu mbak :)
BalasHapus