Yessss! Dua minggu terakhir ini, ada jadwal senam aerobik di komplek satu kali tiap minggunya. Lokasinya di lapangan mini samping mushalla komplek kami. Bayarnya pun terjangkau, sepuluh ribu rupiah iurannya. Uang terkumpul untuk kas, aqua dan bayar honor instruktur senam. Instrukturnya 150.000, uang kurang bisa ambil di kas. Senam ini bebas diikuti oleh ibu-ibu di komplek tempat aku tinggal.  Olahraga untuk gerak tubuh memang bermanfaat untuk menyegarkan tubuh. Selfcare isn’t selfish! Walaupun buat Sebagian ibu-ibu, harus cari celah untuk bisa melonggarkan waktu 30 menit. Bisa lah…ayo bisa kan. Untuk kegiatan yang sangat berfaedah ngga rugi kok. Hihi…

 


Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)  atau kalo jaman dulu dikenal dengan istilah MOS, adalah kegiatan dalam bentuk pelayanan belajar bagi peserta didik baru dalam memperkenalkan lingkungan baru. Lingkungan sekolah yang diperkenalkan meliputi lingkungan fisik dan sosial sekolah, program sekolah, budaya /culture sekolah, dan warga sekolah. Namun, tahun ini ada yang berbeda. Wabah Covid-19 yang membuat tatap muka siswa dilarang sejak pertengahan Maret 2020 membawa imbas pada MPLS. MPLS tahun ini harus dilaksanakan dalam jaringan (daring) selama 3-5 hari.

 




Sejak Corona Virus Disease (Covid 19) menjangkit Indonesia dan ada WNI ditemukan positif mulai 2 Maret 2020 lalu, banyak dampak yang ditimbulkan. Dari sector perekonomian, trasportasi, Pendidikan dan hamper semua lini terdampak dengan hadirnya virus mengesalkan ini. Murid SMA yang besok pagi harusnya ujian nasional, mendadak dibatalkan. Resepsi pernikahan dilarang digelar, harus syukuran kecil saja atau akad. Pemerintah menginstruksikan agar banyak pegawai bekerja dari rumah. Pekerja di pabrik daerah tertentu banyak yang kena PHK. Gojek motor sementara dilarang membawa penumpang. Keluar masuk Jakarta jadi ribet. Termasuk mudik ke Jawa. Sedihnya bukan main karena aku ngga bisa ke Cilacap pada liburan kenaikan kelas ini.


bahagia bersamamu
 Hello world, I am come back!

Akhir Mei 2020 ini, udah dua setengah bulan aku berada di rumah sejak aturan pemerintah yang memberlakukan Work From Home (WFH) bagi banyak instansi. Wacananya, WFH ini sebentar lagi akan dihentikan. Para pegawai yang tadinya WFH harus bersiap balik ngantor lagi. Diharapkan, semua lini mau mematuhi protokol Kesehatan dan tetap jaga jarak saat Kembali ngantor. Semoga aja nggak langsung full time kerja dan masuk sekolahnya nih. Sebab, sebaiknya dilakukan secara bertahap dan selang-seling jam belajarnya demi menjaga imunitas guru dan murid.

Halo semuanya! Seperti yang kita tahu bahwa sejak 16 Maret 2020 pemerintah Indonesia mengumumkan agar masyarakat Stay At Home alias diam #DiRumahAja jika tidak ada keperluan. Banyak instansi yang memberlakukan Work at home bagi pekerjanya dengan berbagai ketentuan. Sebagai guru, murid-muridku pun belajar di rumah. Gurunya melakukan pembelajaran jarak jauh dengan memberi penugasan secara online. Menimbang keadaan siswa-siswaku masih ada sebagian yang belum memiliki ponsel dengan fasilitas lengkap dan kondisi wilayah rumah mereka tidak semua lancar sinyal, aku memilih metode yang ringkas. Memberikan tugas lewat WhatsApp Grup saja.



 Sejak awal Februari 2020, Dinas Pendidikan (DisDik) di Kabupaten tempatku mengajar udah mengeluarkan edaran bahwa akan diadakan lomba guru berprestasi (gupres) tingkat kabupaten. Lomba ini merupakan lomba tahunan per jenjang sekolah di bawah asuhan disdik kabupaten : TK, SD, SMP. Ngga kusangka jelang akhir Februari 2020, kepsek ku memberi mandat aku diminta mewakili sekolah untuk mengikuti lomba tersebut.

Wow.

Why me?


(Postingan sangat #latepost)
Alhamdulillah pada hari Jumat 6 September 2019 lalu anak pertamaku Sarah Azizah Paramitha tepat berusia setahun.  Nggak ada perayaan ulang tahun karena Sarah belum ngerti. Sebenarnya tradisi kami ulang tahun bukanlah sesuatu hal sakral yang harus dirayakan. Kalopun ada sekedar syukuran, pemberian hadiah atau makan-makan sederhana anggap aja sebagai ungkapan rasa syukur atas tumbuh kembang anak.