Sarah Imunisasi #Part 1




IMUNISASI DASAR

Bagi seorang new mom sepertiku, imunisasi anak adalah hal yang penting sebagai salah satu upaya proteksi dan kekebalan anak terhadap berbagai penyakit. Imunisasi ada yang berbayar full dan ada juga yang subsidi pemerintah. Kalo mau vaksin impor tanpa demam, bisa dilakukan di RS. Tentunya harganya lebih mahal. Tentu aja ada plus minusnya sendiri mau pilih vaksin impor atau lokal, trus mau imunisasi anak di posyandu/puskesmas, klinik bidan/dokter atau RS. Mau pilih ikut jadwal imunisasi dasar atau ngikut imunisasi jadwal IDAI 2017 yang didalamnya ada banyak imunisasi tambahan yang nggak disubsidi (seperti varisela, PCV, Rotavirus, JE, Influenza). Vaksin tambahan ini tergolong mahal dan hanya tersedia di RS atau klinik dokter anak.

 
Aku mau sharing pengalaman ngajak Sarah imunisasi. Sejauh ini sudah sampai tahap imunisasi DPT-Hb-Hib3 dan Sarah imunisasinya ngikut jadwal yang di buku KIA, yaitu imunisasi dasar. Aku sambil buka buku KIA Sarah pas ngetik postingan ini karena aku nggak apal tanggalnya wehehe.

1. Imunisasi HB-0
Sarah mendapatkan imunisasi ini setelah dia lahir, yaitu 6 September 2018 di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta.

2. Imunisasi Polio 1
Sarah diberi imunisasi Polio 1 tanggal 10 September 2018. Imunisasi polio tetes di RSIA Budi Kemuliaan sekaligus cek kondisi Sarah di poliklinik anak.

3. Imunisasi BCG 
anteng digendong bunda. Bunda masih belum mahir gendong waktu itu. Sarah juga masih iteeemmm
Tanggal 10 Oktober 2018 di Puskesmas Menteng Jakarta. Nunggunya lama cuuyyy. Daftar jam 08.30 WIB dan dapet nomer urut 19. Baru kena giliran suntik jam 11.45 WIB. Mungkin karena saat itu petugasnya hanya satu jadi dia kewalahan kali ya…nyatat, nimbang, nyuntik sekaligus.  Untungnya Sarah anteng dalam gendongan. Imunisasi ini nggak menimbulkan efek demam dan panas di badan Sarah. Biaya keseluruhan gratis karena faskes pertama BPJS Sarah terdaftarnya di puskesmas ini.

4. Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2
di puskesmas nih...
DPT-HB-Hib 1 nya disuntik dan polionya tetes . Imunisasi ini barengan tanggal 20 November 2018 diberikannya. Sarah imunisasi di Puskesmas Menteng Jakarta. Nunggunya nggak lama kok. Bentar doank. Dikasih obat paracetamol tetes yang manis (Pamol kalo nggak salah merknya). Biaya keseluruhan gratis karena faskes pertama BPJS Sarah terdaftarnya di puskesmas ini. DPT 1 ngefek demam di badan Sarah. 4 Jam setelah disuntik dia nangis rewel. Pegel kali ya badanmu Nak. Hoho. Trus aku kasih Pamol setengah dari dosis yang dianjurin. Nggak lama Sarah anteng dan banyak tidur. Bangun Cuma kalo mau nyusu aja. Nah, pas tengah malem suhu badannya naik lagi walaupun nggak resel. Aku kasih pamol dikit. Besoknya jam 8 pagi suhu tubuh dan kondisinya normal. Selama Sarah demam karena imunisasi, dia nggak mandi. Cuma diwaslap aja dan ganti baju.

 5. Imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
Waktu di Posyandu..Bunda ijin kerja bentar terus balik lagi ke sekolah
tanggal 3 sore..masih ceria walau demam
Rencananya  imunisasi ini mau dikasihin ke Sarah pas Sarah ke Cilacap Desember 2018. Tapi, stok imunisasi lokal se Jateng lagi kosong. Udah muter-muter Cilacap ya sama aja kosong. Dokter anak menawarkan opsi imunisasi impor..aku lupa namanya. Seingatku satu suntikan itu include all of DPT-Polio sekaligus IPV deh. Harganya 950 ribu ngga pake demam. Kami ngga ambil karena sebelumnya Sarah udah DPT 1 yang lokal. Sebenarnya ada bagusnya vaksin impor itu, bikin baby nggak bolak-balik disuntik DPT dan IPV. Mungkin jadi pertimbangan kami buat next baby kali ya…
Usia 3 bulan 29 hari dia tengkurap sendiri
Sarah pas disuntik vaksin DPT 2. Video yang DPT 3 ada juga tapi di highlight IG ku
Akhirnya Sarah diimunisasi di Gunungsindur. Inilah imunisasi yang bikin Ayah Bunda Sarah deg-degan sama efeknya. Sarah diimunisasi di posyandu deket rumah kami di Gunungsindur tanggal 3 Januari 2019. Petugas ngasih obat turun panasnya berupa puyer serbuk. Obat itu nggak ngefek buat nurunin demamnya Sarah. Tanggal 3 malam, Sarah demam tinggi dan tidurnya gelisah. Rewel gitu nggak mau ditaruh di kasur. Maunya bobo di stroller cuy. Akhirnya kami bertiga tidur di ruang tamu. Aku di sofa bed. Sarah di stroler. Ayahnya di bawah di kasur tipis. 

Tanggal 4 pagi demamnya tinggi. Kami kompres air hangat dan kasih pamol yang dibeli di klinik. Malamnya masih seperti malam sebelumnya…Tidurnya di stroller lagi semalaman dan kami gantian jaga kalo dia bangun. Malam ketiga sih hanya dari jam 10 malam sampai jam 12 malam di stroller..selebihnya Sarah mau tidur di kasur dalam kamar.  
sudah normal lagi bobonya
Malam-malam berikutnya udah normal kembali.

6. Imunisasi DPT-HB-Hib 3 dan Polio 4
Aku bawa dia ke klinik bidan pas usia Sarah tepat 5 bulan, yaitu 6 Februari 2019. Huhu kami agak kapok imunisasi di posyandu deket rumah. Padahal belom tentu karena bahan yang berbeda, bisa aja pas kondisi badan Sarah lagi beda makanya pas DPT 2 panas banget. Walaupun tiap imunisasi Sarah dalam kondisi yang fit. Untunglah di bidan ini efeknya hanya agak demam. Tidur malam memang agak rewel tapi nggak kayak pasca imunisasi DPT 2. Besoknya udah nggak demam lagi walaupun pegel-pegelnya ampe 2 hari dan tidur malamnya 2 malam agak terganggu.
Di klinik bidan ini bayarnya 65 ribu udah include obat turun panas tetes. Lebih enak di klinik bidan daripada Puskesmas karena ngga pake nunggu lama.

Nah, pengalaman Sarah diimunisasi vaksin selanjutnya aku ceritain di postingan Sarah Imunisasi #Part 2 yap…
aku foto dari buku KIA

Berikut manfaat imunisasi dasar  (sumber dari https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/mengapa-anak-perlu-imunisasi/ )
1. Hepatitis B
Pemberian imunisasi anak ini ditujukan untuk menangkal infeksi organ hati karena virus hepatitis B dari ibu ke anak saat proses kelahiran.
2. Polio
Polio atau yang juga dikenal dengan penyakit lumpuh layu termasuk sebagai salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dalam saluran pencernaan dan tenggorokan. Sekali anak Anda terkena penyakit ini pada kaki dan/atau tangannya, maka tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya. Bahkan kadang dapat menyebabkan kelumpuhan otot pernafasan yang menyebabkan kematian.
Meski begitu, ada cara mencegah penyakit ini, yaitu dengan melakukan vaksinasi polio pada usia di bawah lima tahun. Biasanya prosedur ini dilakukan lewat obat tetes atau oral (OPV) dan suntik (IPV).
3. BCG
Salah satu cara terbaik untuk mencegah TBC adalah dengan memberikan vaksin BCG.
4. DPT
Imunisasi DPT adalah jenis imunisiasi gabungan untuk mencegah difteri, pertusis (batuk rejan atau batuk lebih dari 100 hari, dan tetanus. Penyakit pertusis atau batuk rejan dapat menyebabkan infeksi saluran nafas berat (pneumonia).
5. Campak
Campak merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi radang paru, radang otak, serta kebutaan. Dalam banyak kasus, penyakit campak seringnya terjadi pada masa anak-anak. Anda dapat mengurangi risiko anak Anda terkena penyakit ini dengan imunisasi campak.
Jadwal imunisasi campak diberikan pertama kali pada bayi usia 9 bulan. Setelah itu, dilanjutkan pemberian imunisasi campak kedua kalinya pada usia 18 bulan dan pemberian ketiga pada usia 6-7 tahun atau saat anak baru masuk sekolah. Imunisasi campak kedua tidak perlu diberikan bila anak sudah mendapatkan imunisasi MR.

Berikut ini beberapa daftar imunisasi tambahan yang juga dianjurkan untuk dilakukan anak maupun orang dewasa:
  • Imunisasi MR, diberikan untuk mencegah dua penyakit, yaitu measles (campak) dan rubella (campak Jerman). Imunisasi MR dapat diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan usia kurang dari 15 tahun. Jika anak sudah mendapatkan imuniasasi campak pada usia 9 bulan, maka pemberian imunisasi MR dilakukan pada usia 15 bulan (minimal jarak pemberian 6 bulan). Pemberian imunisasi MR kedua (booster) dilakukan saat anak berusia 5 tahun.
  • Pneumokokus (PCV), dapat diberikan pada anak usia 7-12 bulan sebanyak 2 kali dengan interval 2 bulan. Bila diberikan pada anak usia di atas 2 tahun, PCV cukup diberikan sebanyak 1 kali. Vaksin ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan pneumoniameningitis, dan infeksi telinga.
  • Hepatitis A, dapat mulai diberikan saat anak berusia 2 tahun. Berikan sebanyak 2 kali dengan interval 6-12 bulan.
  • Varisela, diberikan setelah anak berusia 12 bulan, paling baik diberikan sebelum anak masuk sekolah dasar. Vaksin ini berfungsi untuk mencegah anak dari cacar air.
  • Influenza, diberikan pada anak minimal usia 6 bulan, dan diulang setiap tahun.
  • HPV (human papiloma virus), dapat mulai diberikan saat anak sudah berusia 10 tahun. Vaksin ini melindungi tubuh dari human papiloma virus yang dapat menyebabkan kanker mulut rahim


2 komentar

hay. feel free to say anything, except SPAM :-D . i don't want to miss any comment and i will approve your comment here.

If anyone feel that I have"something wrong" in this article, please let me know immediately and i will repair it.