Dear anakku.
Ini foto bundamu bulan Juli 2019 bersama
beberapa muridnya di SMP. Jika kelak kamu seusia mereka dan bertanya:
“Bunda, kenapa nggak punya waktu 24 jam
untukku? Nggak seperti ibunya temanku…”
Ketahuilah anakku.
Dulu bunda nggak pernah punya cita-cita jadi
guru. Ini malah cita-cita eyang putrimu, ibunya bunda. Tapi, jalan hidup Bunda
yang menuntun bunda ke sini. Bunda memang tidak 24 jam membersamaimu, tapi hati
dan doa Bunda selalu. Bunda jadi guru, nggak hanya sekedar dapat gaji. Melainkan
amal jariyah juga karena menebar ilmu yang bermanfaat. Bukankah itu bisa jadi
salah satu penolong Bunda ke surga karena Insya Allah pahalanya tak terputus,
selain doa anak Bunda yang soleh/solehah?
Nak.
Pada akhirnya semua itu pilihan. Ibunya
temanmu yang full time di rumah atau Bundamu yang kerja. Pasti setiap ibu punya
cara masing-masing untuk memenuhi kewajiban dan haknya. Setiap pilihan itu
baik, tergantung karakter orang yang memilih.