Berbagi tidak harus dengan uang. Dengan sedikit ilmu yang saya punya, saya dan seorang sahabat berinisiatif membantu Pak Ustad mengajar anak-anak beragama Islam usia SD-SMP di Taman Pendidikan Quran (TPQ) Dusun pu'uwaru- Kab.Ende, Flores NTT. Desa ini memiliki penduduk dengan agama 70% katholik dan 30% muslim dengan kerukunan dan toleransi antar agama tinggi.
Foto (duduk di pojok kanan,berkerudung hijau muda) diambil pada Agustus 2012.
Lokasi : Kabupaten Ende, Flores, NTT.
 Kesederhanaan fasilitas tidak menghalangi niat anak-anak ini untuk menuntut ilmu, membaca huruf demi huruf iqro dan Al-Qur'an serta melafadzkan doa maupun memuji keagungan ilahi.


Foto ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Sehari Menjadi Srikandi.
Tahun lalu, saya menjalankan pengabdian mengajar setahun di daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal). Saya mendapatkan daerah penempatan di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.  Hal yang pertama kali ditakutkan oleh Ibu saya adalah :
“Bagaimana kalau nantinya kami lost contact dengan kamu?”
Kekhawatiran yang wajar dari seorang Ibu. Bayangan bahwa nantinya di sana anaknya mengalami kendala besar dalam berkomunikasi dengan keluarga di rumah. Jika ada kendala dalam komunikasi, tentunya saya akan kesulitan mengabarkan kondisi saya kepada keluarga di rumah. Atau yang lebih parah lagi, harus berjalan kaki sekian kilometer untuk mendapatkan segaris penyelamat bernama sinyal seluler. Mungkin juga Ibu takut anaknya lenyap di daerah 3T. Hwahahahah. Kalau saya sendiri sih sudah rela dan mempersiapkan mental jika sampai terisolir karena sulit sinyal. Toh, hanya setahun.
Lalu, apa yang terjadi? Yuk, #BacaCeritaku !