*ini tulisan lamaku di laptop*
Di Ende, kata “pesta” berarti acara syukuran, bisa berupa resepsi pernikahan di tenda, Natal Bersama maupun acara sambut baru di tenda (tenda tratag kalau istilah di Jawa). Selalu terdapat acara hiburan dalam setiap pesta. Sebagai contoh, hiburan suara penyanyi nan merdu di acara pesta pernikahan di Jawa. Jika di Ende, hiburannya adalah jogged gawi bersama.
joged gawi bersama
Pesta di sini memang tidak sekedar pesta yang bisa diadakan dengan sederhana seperti di Jawa. Dibutuhkan biaya yang besar untuk mengurus segala persiapannya.



Kegiatan penunjang aku selama hamil adalah ikut seminar kehamilan dan senam hamil. Seorang temanku yang sama-sama bumil dan sama usia kehamilannya nanya gini ke aku:
“Ikutan senam hamil di Jakarta berapa bayarnya Na?”
“Aku di RSIA Tambak sih ambil paket 150 rb buat 4 kali hadir. Aku ambil 2 paket jadi 300 rb buat 8 kali dateng. Itu bebas mau rutin apa enggak. Kalo nggak ambil paket bayarnya 50 rb sekali dateng”
“Lah mahal yaa…di RSIA Sadewa Jogja 15 rb lho sekali dateng.”
Hehehe apa sih yang nggak mahal di ibukota? Catering dan WO doank yang lebih murah di sini.



Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alam dan kebudayaan yang melekat di setiap daerahnya. Setiap daerah memiliki kearifan budaya yang menjadikannya unik. Salah satunya adalah budaya masyarakat Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Saya sangat beruntung pernah diberikan kesempatan tinggal di sini selama setahun untuk mencicipi nuansa Ende, menikmati budayanya dan melihat kearifan lokal masyarakatnya dari jarak dekat.
Berbicara tentang sosok guru, banyak kenangan indah yang masih melekat di benak saya.  Ingatan tentang Bapak-Ibu guru saat saya masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Ketelatenan mereka dalam menerangkan materi, kesabaran mereka saat membimbing saya lomba bidang studi, hingga semangat mereka saat memotivasi murid-muridnya . Bagi saya, guru merupakan sebuah profesi panggilan hati.

Akhirnya saya bisa merasakan berada dalam posisi menjadi seorang guru. Semua berawal saat saya menamatkan bangku kuliah S1 tahun 2011 dan memutuskan mengikuti SM-3T angkatan I. Program ini diadakan oleh DIKTI KEMENDIKBUD yang bertujuan untuk membantu mengatasi kekurangan guru di daerah Terluar, Tertinggal dan Terdepan (3T) sekaligus menyiapkan calon guru profesional yang memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, mandiri, tangguh dan peduli terhadap sesama.
Selama satu tahun, peserta akan ditugaskan untuk berpartisipasi sebagai pendidik di daerah 3T.  Tugas peserta tidak hanya menjadi guru yang mengajar di sekolah, melainkan juga menjalankan tugas sosial kemasyarakatan. Setelah setahun, penugasan akan dilanjutkan oleh peserta angkatan berikutnya. Saya mendapatkan daerah penempatan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur untuk masa penugasan selama setahun mulai dari bulan Desember 2011. 
Perjalanan dari Kota Ende menuju Nangapanda, lokasi penugasan saya
Saya di lokasi penempatan
  Untuk menuju lokasi penempatan, saya cukup menggunakan oto (bemo) dari kota Ende selama 1,5 jam saja. Bemo ini beroperasi lancar setiap hari dari pagi hingga maghrib. Kontur jalanan dari kota Ende menuju lokasi penempatan terbilang mudah ditempuh. Jalannya halus dan beraspal, tetapi berliku, serta dihiasi tebing, jurang dan pantai di sisinya.


Dibuat menggunakan aplikasi Canva
  
Yeay! Kehamilan pertamaku sudah di trimester ketiga dengan usia janin 33 minggu. Kurang lebih satu setengah bulan lagi bayiku lahir ke dunia. Aku udah pindah ngajar di sekolah yang baru dekat kantor suami dan kami udah tinggal serumah. Nah, di sekitar komplek perumahan kami nyari bahan makanan mentah yang komplit tu lumayan jaraknya. Yang ada di deket komplek hanya warung-warung sayur, itupun engga komplit. Alhamdulilah sih sejauh ni komplek nyaman dan aku suka kok ama lingkungan komplek. Tetangganya pasangan muda semua, kelahiran di atas tahun 1980. Anaknya masih kecil-kecil, bahkan banyak yang bayi. Yeeay debayku bakal punya banyak temen nih.